Saya pernah mendengar sebuah kisah dimana ada seorang lelaki yang sudah menikah dan sukses, ia hidup serba berkecukupan. Ia hidup di tengah kota dengan rumah yang cukup mewah, anak-anak yang lucu n pandai, dan juga istri yang cantik. Namun selama ia menjalani kehidupannya sebagai kepala rumah tangga, ia jarang sekali menemui Ibunya yang masih hidup. Lalu seketika sang istri menyuruhnya untuk pergi menemui ibunya dan mengajaknya untuk makan malam. Saat sang lelaki dan ibunya tersebut makan malam di sebuah restauran besar, terlihat ibunya hanya dapat membaca menu yang tulisannya besar-besar, lalu ia berkata "dulu waktu kamu kecil, ibu lah yang membacakan menu ini untukmu, sekarang ibu hanya dapat membaca judul menunya saja". Sang lelaki tersebut lalu tersadar bahwa ia sudah menghabiskan waktu sangat lama untuk menyia-nyiakan kesempatan membahagiakan orangtuanya, sampai-sampai orangtuanya bahkan sudah sulit untuk melihat.
Beberapa hari setelah makan malam tersebut, Ibunya meninggal karena serangan jantung. Lalu sang lelaki menerima sebuah amplop berisikan sebuah bon dari restauran tempat ia makan bersama ibunya bertuliskan, "Ibu membayar tagihan ini dimuka, untuk kalian berdua, kamu dan istrimu. Ibu tidak yakin apakah ibu dapat hadir disana, namun kamu tidak akan pernah tahu seberapa berartinya malam itu untuk ibu. Ibu mencintaimu, nak"
Teman, betapa beruntungnya kita yg masih punya orangtua...bahagiakanlah mereka sebelum terlambat..seribu pelukan di nisan mereka tak kan banyak berarti dibanding satu pelukan tulus ketika mereka masih hidup.
At that moment, I understood the importance of saying in time: “I LOVE YOU” and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than your family. Give them the time they deserve, because these things cannot be put off till “some other time.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar