Jumat, 09 Agustus 2013

ATM dan Gaji

‘There is no free lunch’.Tidak ada yang GHaratis. Harus ada usaha kerja keras untuk segala sesuatu yang kita inginkan, semua orang memiliki keinginan yang sama, yaitu; dibayar setinggi-tingginya. Faktanya, banyak orang yang mengajukan tuntutan yang berlebihan. Atau sebaliknya, banyak perusahaan yang mengabaikan kewajiban untuk memberi imbalan sepadan kepada para karyawan. Padahal, ada nilai-nilai kepantasan yang harus sama-sama kita tegakkan. Karena hubungan kerja dibangun dalam azas kesetaraan.

Berikut hubungan antara mesin ATM dengan gaji dan karyawan =  

1.Mesin ATM mengeluarkan uang tidak lebih dari jumlah tabungan yang Anda punya.
Mesin ATM mewakili perusahaan.
Tabungan mewakili kontibusi kita.
Banyak yang ingin gaji tinggi,tetapi berkontribusi alakadarnya. “Gaji tinggi dulu dong, barulah kita berkontribusi tinggi !” begitu argument yang sering kita dengar. Memangnya di mesin ATM Anda bisa mengambil uang dulu, baru kemudian Anda menabung? Tidak.
Mengapa demikian? Karena tidak ada mesin ATM yang bisa mengeluarkan uang melebihi tabungan yang Anda punya.

2. Semakin banyak yang diambil, semakin banyak yang harus ditabungkan. Perusahaan dikelola berdasarkan neraca rugi laba. Artinya, setiap rupiah yang dikeluarkannya akan dihitung secara seksama. Termasuk gaji dan fasilitas lain yang kita terima. Siapa saja yang mampu memberikan kontribusi lebih tinggi punya peluang untuk terus dipekerjakan. Sedangkan mereka yang tidak bisa memberikan ‘nilai lebih’ dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan; pasti akan dikeluarkan.    

3.  Tabungan banyak maka bunganya berlipat-lipat.
Semakin tinggi kontribusi Anda maka makin banyak bunga yang Anda peroleh.
Jauhkan niat untuk membatasi kontribusi Anda. Karena selain menodai kwalitas diri, juga menyebabkan diri Anda terpenjara dalam tahanan kekerdilan pikiran. Anda tidak akan berkembang kalau melakukan hal-hal yang rutinitas saja. Jadilah org yang bukan cuma berfikir tapi ACTION out of the box, mempunyai kwalitas hidup diatas rata-rata orang kebanyakan dan selalu bertumbuh tiap harinya.
Seseorang akan dibayar mahal hanya bila dia dapat memberikan Perbedaan.

Note : So, kalau kita masih merasa belum digaji besar sama perusahaan jangan mengeluh ! karena orang yg mengeluh adalah orang yang tidak bersyukur dan selalu jadi pecundang dimanapun dia berada. Mulailah berfikir positif atas semua keadaan. Rejeki itu bukan hanya berupa materi dalam bentuk gaji saja yang kita terima setiap bulan. Rejeki itu luas bisa berbentuk kesehatan kita, waktu (usia), keselamatan kita, kesempatan yang diberikan pada kita, kepercayaan, nama baik kita, ketenangan hidup, bernafas dengan lega, keluarga, pasangan yang setia, teman-teman yang sayang sama kita, perhatian atasan dan rejeki terbesar yang Allah kasih adalah berupa IMAN.. Bahwa kita PERCAYA semua yang terjadi adalah skenario Allah yang sudah pasti terbaik buat hidup kita..

Allah Maha Adil...don't worry kalau usaha kerja keras kita tidak/belum dihargai besar di perusahaan maka Allah akan memberikan gantinya rejeki di tempat lain yang jumlahnya lebih besar dari yang kita harapkan. Terus upgrade kwalitas diri kita supaya kita punya nilai dan harga yang pantas dibayar mahal.

Buatku bekerja adalah ibadah..tabungan di akherat nanti. Apa yang kita kerjakan sekarang akan berdampak di masa depan. Untuk menjadi seorang master dibidangnya dibutuhkan minimal 10.000 jam.. Untuk itu saya menikmati proses nya to be a master. Belajar..belajar.. dan belajar. Kalau kuliah specialis di universitas ternama kan mahal nah saya belajar di Bank Mega tapi malah di bayar hehehehe. Aku namakan belajar di Universitas Kehidupan. Kalau sudah punya paradigma itu pasti deh jalaninnya jadi Ikhlas..coba deh dan ternyata Ikhlas itu Nikmat bangeet...sumpah !

Have a Productive day ..Keep Challenging Yourself !!

#artikel ini terinspirasi dari cerita teman2 para driver di Jayatama semoga cepat selesai masalahnya..tetep semangat, sabar dan Ikhlas..Percaya bahwa Matematika Allah itu ajaib#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar